Sabtu, 28 Juli 2012
Jembatan Titi Mangga Langkat putus
Jembatan Titi Mangga di kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, dilaporkan putus.
Akibatnya satu truk terguling masuk ke dalam sungai Batang Serangan, selain itu warga tiga desa yang ada disekitarnya juga tidak bisa keluar masuk menuju kota Batang Serangan, kata Kepala Wilayah Kecamatan Batang Serangan, Syaifullah yang dihubungi di Batang Serangan.
“Benar jembatan Titi Mangga putus dan satu truk masuk ke dalam sungai,” katanya, hari ini.
Putusnya jembatan tersebut menyebabkan warga tiga desa terisolasi. Syaifullah berjanji Kamis petang jembatan tersebut dapat dipergunakan kembali, karena sudah ada kesepakatan dengan pihak perkebunan Kwala Sawit Yunus Harahap maupun PUD Langkat, merampung jembatan.
Secara terpisah salah seorang saksi mata warga sekitar Titi Mangga, Amanta Sembiring, menjelaskan bahwa putusnya jembatan tersebut, karena papan yang dipergunakan tidak kuat menahan beban muatan truk.
Kejadiannya sekitar pukul 06.00 pagi tadi, satu truk bermuatan kelapa sawit masuk ke dasar sungai dengan suara seperti dentuman keras.
Supir dan kernet truk bermuatan sawit tersebut berhasil diselamatkan masyarakat, mereka hanya mengalami luka-luka lecet di tangan maupun bahu.
Dikatakan, bahwa papan lantai jembatan ini memang sudah lapuk namun tidak ada perhatian dari pihak perkebunan, padahal truk sawit mereka yang setiap harinya melintas di jembatan itu.
Putusnya jembatan Titi Mangga ini menyebabkan ratusan masyarakat yang bermukim di sekitar jembatan tidak bisa masuk dan keluar, katanya.
Selain itu para turis yang hendak menuju lokasi wisata Tangkahan juga tidak bisa masuk ataupun keluar dari kawasan itu.
“Kalau mereka hendak keluar atau masuk, harus merayap di dinding jembatan ataupun dengan memanjat,” kata Sembiring. Sembiring juga menjelaskan bahwa jembatan Titi Mangga dibangun pada 1982, dan mengalami rusak parah sejak setahun yang lalu.
Sejumlah kayu dan papan yang ada diatas jembatan hancur, sehingga kenderaaan yang melintas kerap terperosok ke dalam lubang jembatan. Bukan hanya itu, kata Sembiring sejumlah warga pejalan kaki dan sepeda motor juga kerap masuk tercebur ke dalam sungai meskipun belum ada korban jiwa. Padahal warga telah berulang kali meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jembatan tersebut, katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar